Jakarta™ – Ratusan karya terbaik Warga Binaan dari seluruh Indonesia dipamerkan di Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025 yang digelar 21–24 April di Lapangan Banteng, Jakarta. Mulai dari seni pertunjukan, kuliner, fesyen, hingga bazar produk kreatif, seluruh hasil pembinaan ini menunjukkan kreativitas tanpa batas dari balik jeruji.
Mengusung tema Creation Beyond the Bars, IPPAFest menjadi bagian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61. Acara ini sejalan dengan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) mendukung UMKM dan pembangunan kapasitas pribadi Warga Binaan.
Menteri Imipas, Agus Andrianto, menegaskan IPPAFest adalah panggung semangat dan harapan. “Kreativitas tidak bisa dipenjara. Harapan selalu menemukan jalan,” tegasnya saat membuka acara.
Berbagai kolaborasi menarik mewarnai IPPAFest, seperti penampilan Warga Binaan bersama Zivilia Band, Virgoun, dan Tagor Pangaribuan. Selain itu, hasil karya seperti batik dan lukisan laku terjual hingga ratusan juta rupiah dalam lelang amal.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menambahkan IPPAFest bertujuan mempromosikan karya Warga Binaan ke masyarakat luas serta mendorong industrialisasi produk hasil pembinaan. “Ini bukti nyata bahwa Warga Binaan bisa kembali berkontribusi untuk bangsa,” ujarnya.
Festival ini juga dimeriahkan 33 stand dari Kantor Wilayah Pemasyarakatan se-Indonesia, bazar UMKM, fashion show, rampak beduk, stand-up comedy, hingga pertunjukan seni tradisional.
IPPAFest 2025 menjadi cermin optimisme baru: membangun kepercayaan diri Warga Binaan sekaligus memperkuat penerimaan negara melalui sektor kreatif berbasis pembinaan.
Turut hadir membuka acara, Wakil Menteri Imipas, Menteri UMKM, Menteri Ekonomi Kreatif, Ketua Komisi XIII DPR RI, perwakilan Dubes negara sahabat, dan mitra kerja Ditjenpas.il_06