Arsip Kategori: Pendidikan

Transformasi Kepemimpinan: Universitas Al Azhar Medan Perkuat Komitmen Akademik

Medan ,24/02/2025 – Universitas Al Azhar Medan kembali menegaskan komitmennya terhadap kemajuan pendidikan dengan melantik jajaran kepemimpinan baru yang penuh harapan dan semangat inovasi. Dalam upacara resmi yang khidmat, Dr. Ir. Mawardi, S.T., M.T. resmi dilantik sebagai Rektor, didampingi oleh tiga Wakil Rektor:

  • Wakil Rektor I: Nurdiana, S.T., M.T.
  • Wakil Rektor II: Aisyah Lubis, S.P., M.P.
  • Wakil Rektor III: Dr. Irwansyah Tanjung, S.H., M.H.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga diserahkan Surat Keputusan (SK) kepada para dekan baru yang akan memimpin masing-masing fakultas menuju prestasi gemilang:

  • Fakultas Hukum: Ervina Sari Sipahutar, S.H., M.H.
  • Fakultas Ekonomi: Eka Umi Kalsum, S.E., M.Si.
  • Fakultas Pertanian: Erlita Chaniago, S.P., M.P.
  • Fakultas Teknik: Zufri Hasrudy Siregar, S.T., M.Eng.

Pelantikan ini bukan sekadar seremonial pergantian kepemimpinan, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas akademik dan pelayanan pendidikan di lingkungan kampus. Dengan kepemimpinan baru yang visioner, Universitas Al Azhar Medan diharapkan semakin konsisten dalam mencetak lulusan berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global.

Momentum ini juga menandai era baru dalam peningkatan riset dan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus mempertegas komitmen kampus dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Seluruh civitas akademika optimis bahwa transformasi ini akan membawa Universitas Al Azhar Medan menuju puncak prestasi baru di masa depan.

Selain meningkatkan mutu akademik, universitas berencana memperkuat sektor riset dan pengembangan, meningkatkan daya saing lulusan, serta memperluas kerja sama dengan industri dan dunia usaha. Dalam menghadapi tantangan era digital dan Revolusi Industri 4.0, kepemimpinan baru diharapkan mampu menghadirkan kebijakan yang adaptif, inovatif, dan berbasis teknologi guna menjadikan Universitas Al Azhar Medan sebagai institusi unggul dan berdaya saing global.

Sejalan dengan hal tersebut, Dr. JHS. Tanjung, M.H., dosen Fakultas Hukum Universitas Al Azhar , menyampaikan harapannya agar kepemimpinan baru ini mampu merangkul seluruh civitas akademika dan alumni demi kemajuan universitas. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas Kampus Merdeka serta kemampuan bersaing dengan universitas lain melalui kerja sama lintas sektor.il_06

Hut Ke 38 Tahun, Universitas Al Azhar Adakan Bermacam Lomba.

Medan, 22 Desember 2024 – Universitas Al Azhar Medan merayakan Milad ke-38 tahun dengan penuh semangat dan makna. Acara yang berlangsung di aula utama kampus ini dihadiri oleh Pembina Yayasan Hajjah Rachmah Nasution ,H. Machyuzar Nasution

Ketua Yayasan Hajjah Rachmah Nasution , Ir. Hj. Riza Novida,Rektor Univ. Al-Azhar Ir. Hj. Dermawan Hutagaol, MP serta segenap civitas akademika, mahasiswa, alumni, serta tokoh masyarakat.

Dalam pidatonya, Rektor Universitas Al Azhar Medan, Ir. Darmawan Hutagaul, MP, menyampaikan pesan motivasi yang menggugah semangat seluruh hadirin.

Mengawali sambutannya, Ir. Darmawan Hutagaul, MP, mengingatkan pentingnya nilai-nilai keislaman dan keilmuan sebagai dasar dari perjalanan pendidikan di Universitas Al Azhar. “Hari ini adalah momen yang penuh makna bagi kita semua. Sebagai sebuah institusi pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan keilmuan, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan moral,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar upaya meraih gelar akademik, melainkan sebuah perjalanan untuk membentuk karakter dan menggali potensi terbaik dalam diri setiap individu.

“Anak-anakku, ingatlah bahwa perjuangan di bangku kuliah ini bukanlah semata tentang mengejar gelar akademik. Ini adalah perjalanan untuk membentuk karakter, mengasah kemampuan, dan menggali potensi terbaik dalam diri kalian. Jadilah pribadi yang senantiasa haus akan ilmu, berani bermimpi besar, dan tidak pernah gentar menghadapi tantangan,” tambahnya.

Rektor juga menggarisbawahi pentingnya menjadikan keimanan sebagai landasan, ilmu sebagai senjata, dan akhlak sebagai cahaya penuntun dalam menjalani kehidupan. “Dunia ini membutuhkan generasi seperti kalian, generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki hati yang peduli terhadap sesama dan mampu memberikan solusi bagi permasalahan umat,” tegasnya.

Momentum Milad ke-38 ini menjadi pengingat akan perjalanan panjang Universitas Al Azhar dalam mencetak lulusan berkualitas yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Kampus yang berdiri sejak 1984,dan diresmikan pada 27 Desember 1986 ini telah menjadi salah satu institusi pendidikan terkemuka di Kota Medan, dengan komitmen kuat untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman.

Rektor menutup pidatonya dengan harapan agar seluruh mahasiswa dan civitas akademika terus bersemangat dalam berkarya dan memberikan kontribusi nyata baik di kampus maupun dikalangan masyarakat.

“Mari kita bersama-sama berkontribusi, mengukir prestasi, dan membawa nama besar Kampus Al Azhar ke tingkat yang lebih tinggi. Jangan pernah berhenti bermimpi, jangan pernah lelah berusaha, dan jangan pernah takut untuk melangkah maju,” pungkasnya.

Acara Fun Hut ke-38 ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti perlombaan olahraga ,bazar kreatif mahasiswa, dan di hari puncak mengadakan jalan santai dengan hadiah yang sangat menarik di Universitas Al Azhar. Suasana penuh semangat dan kebersamaan terasa begitu kental, menggambarkan komitmen kampus ini dalam membangun komunitas pendidikan yang harmonis dan inspiratif.

Fun Hut ke-38 Universitas Al Azhar Medan diharapkan menjadi titik tolak untuk melangkah lebih jauh dalam menghadapi tantangan global, sekaligus memperkuat peran kampus sebagai pilar pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda.

Universitas Al Azhar Medan, teruslah menjadi lentera ilmu dan peradaban, mencetak insan-insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga menjadi pribadi yang bermartabat dan inspiratif.il_06

“Rektor Universitas Al Azhar Medan Bantah Keras Tuduhan Pungli Program KIP: ‘Kami Tidak Pernah Potong Dana Mahasiswa'”

SUMUT | Pada Jumat, 25 Oktober 2024, kelompok yang mengatasnamakan Forum Diskusi Mahasiswa Sumatera Utara (FORDISMASU) melakukan aksi unjuk rasa, mengungkapkan dugaan adanya pungutan liar (pungli) sebesar Rp750.000 terhadap mahasiswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP) atau KIP di Universitas Al Azhar Medan.

Dugaan ini ditudingkan kepada rektor universitas sebagai komisi yang diberikan kepada pihak kampus. Tuduhan tersebut langsung dibantah keras oleh pihak universitas, yang menyebutnya sebagai fitnah yang mencemarkan nama baik universitas dan yayasan.

Dok : wawancara awak media Bitv kepada Mahasiswa Al Azhar Medan terkait pungli Rp.750.000, Mahasiswa,”tidak ada potongan”.

Menanggapi isu yang berkembang, tim Bitv melakukan investigasi langsung ke kampus Universitas Al Azhar di Jalan Pintu Air IV No. 214, Kwala Bekala, Medan Johor, Kota Medan, pada Selasa, 29 Oktober 2024. Dalam kesempatan ini, Wakil Pimpinan Redaksi Bitv, Muhammad Taufik, dan tim media diterima langsung oleh Rektor Universitas Al Azhar Medan, Ir. Darmawan Hutagaol, M.P.

Dalam wawancara eksklusif, Rektor Universitas Al Azhar Medan, Ibu Ir. Darmawan Hutagaol, menyatakan keterkejutannya dan kekecewaannya atas tuduhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa dana bantuan PIP diterima mahasiswa melalui rekening masing-masing tanpa campur tangan universitas dalam proses pencairannya.

“Kami sudah membuat pakta integritas yang ditandatangani oleh seluruh dosen dan pegawai, yang menegaskan bahwa apabila ada pungutan terkait dana tersebut, pelaku akan menanggung konsekuensi pidana dan dikeluarkan dengan tidak hormat dari universitas,” tegasnya sambil memperlihatkan surat edaran dan pakta integritas sebagai bukti.

Rektor juga menambahkan, “Tuduhan pungli sebesar Rp750.000 itu adalah fitnah dan kebohongan besar. Tidak ada pemotongan seperti itu di Universitas Al Azhar Medan. Mahasiswa bisa membuktikannya, dan siapa pun bisa melakukan pengecekan langsung.”

Menurutnya, tuduhan ini adalah upaya pihak-pihak tertentu untuk merusak nama baik universitas dan yayasan. “Fitnah ini sangat menyinggung. Jangan sampai kami turun ke lapangan karena isu yang tidak benar seperti ini,” ucapnya dengan nada kecewa.

Tim Bitv juga mengonfirmasi kepada beberapa mahasiswa terkait dugaan tersebut. Tengku, mahasiswa semester tiga penerima bantuan PIP, menegaskan bahwa selama ini tidak pernah terjadi pemotongan. “Selama saya kuliah di sini, tidak pernah ada pemotongan dana bantuan sebesar Rp750.000. Itu fitnah,” ujarnya.

Mahasiswa lain penerima PIP juga menyatakan hal serupa. Mereka berharap agar informasi yang tersebar dapat diverifikasi dan tidak dijadikan alat untuk mencemarkan universitas yang telah banyak membantu.

Sebagai penutup, Rektor Darmawan Hutagaol menyampaikan bahwa pihak universitas akan mengambil langkah hukum terhadap penyebar fitnah. “Kami akan melaporkan ke Kepolisian. Biarlah hukum yang mengungkap apa motif sebenarnya di balik fitnah ini,”tutupnya dengan tegas.il_06

Rumah Zakat Dampingi Mentoring Rohis At Tasbih SMA Negeri 1 Tanjung Tiram: Mengapa Harus Ikut?

BATU BARA | Mentoring Rohis adalah kegiatan pembinaan yang dilakukan secara intensif setiap minggu oleh seorang pementor terhadap kelompok kecil beranggotakan 7 hingga 12 siswa. Biasanya, para peserta adalah siswa-siswi yang tergabung dalam organisasi Rohis di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kegiatan mentoring ini bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan keislaman, keimanan, dan ketakwaan yang dapat diterapkan di sekolah. Para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, di mana setiap kelompok dipandu oleh seorang pementor.

Kali ini, Rumah Zakat melalui Relawan Inspirasinya, Fauzi, kembali mendampingi kegiatan mentoring Rohis At Tasbih di SMA Negeri 1 Tanjung Tiram. Pada sesi ini, Fauzi mengangkat tema “Mengapa Harus Ikut Rohis dan Kenapa Mentoring Begitu Penting?” yang relevan dalam menghadapi tahun ajaran baru saat Rohis akan melakukan perekrutan anggota baru.

Fauzi menjelaskan beberapa alasan penting mengapa siswa-siswi perlu mengikuti kegiatan Rohis dan mentoring. Pertama, karena terbatasnya pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum, di mana dalam satu pekan hanya tersedia waktu sekitar tiga jam pelajaran. Padahal, pendidikan agama sangat penting dalam membentuk sikap dan akhlak siswa.

Kedua, mentoring adalah bentuk meneladani sikap Nabi Muhammad SAW yang juga melakukan pembinaan terhadap para sahabatnya, sehingga mengikuti mentoring juga merupakan bagian dari menjalankan sunnah beliau. Ketiga, melalui mentoring dan Rohis, siswa akan mendapatkan pengetahuan Islam tambahan yang mungkin tidak diajarkan di sekolah mereka. 

Terakhir, kegiatan Rohis dan mentoring tidak hanya meliputi ngaji dan diskusi, tetapi juga memperkuat ukhuwah, persahabatan, serta melatih keterampilan berorganisasi dengan baik dan benar.red

“Pelantikan Pramuka Penegak SMA Negeri 1 Tanjung Tiram: Membangun Generasi Pelajar Pancasila”

Batu Bara | Pada Jumat, 9 Agustus 2024, SMA Negeri 1 Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, menggelar pelantikan Pramuka Penegak. Kegiatan yang diadakan di halaman sekolah ini penuh semangat, diikuti oleh seluruh anggota Pramuka.

Kepala Sekolah, Bapak Mazli S.Pd., yang juga Kamabigus, memimpin acara ini dan menekankan pentingnya disiplin serta tanggung jawab sebagai Penegak. “Kalian adalah teladan bagi adik-adik Penggalang,” ujarnya.

Selain pelantikan, Bapak Mazli juga memberikan pembekalan tentang nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, menekankan pentingnya karakter dan integritas dalam kehidupan sehari-hari.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan penguatan mental dan fisik seperti simulasi baris-berbaris dan permainan untuk melatih kerja sama tim. Para siswa mengikuti dengan antusias.

Acara ditutup dengan upacara adat Saromoni penampung tawar, menyambut para Penegak baru dalam kebersamaan Pramuka. SMA Negeri 1 Tanjung Tiram terus berkomitmen membina karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan.red

Ketua Umum ADI Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D.Tanggapi Viralnya Tagar “JanganJadiDosen di Medsos”

Jakarta, 23 februari 2024 bertempat di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D.mengundang

rekan media untuk memberikan opini terkait viralnya Tagar #JanganJadiDosen di media sosial
X karena fakta yang mengungkap nasib para dosen di Indonesia yang dianggap masih kurang diperhatikan.

Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) sebagai organisasi dosen pertama yg berdiri di Indonesia selama 26th mewadahi para dosen se Indonesia mengundang rekan media untuk
hadir dalam jumpa pers berkaitan dengan isu kesejahteraan dosen Indonesia menyusul akan segera dibentuknya kabinet yang baru pasca pemilu.

Oleh karena itu, salah satu tujuan besar ADI adalah mengembangkan profesi dan dalam melaksanakan tugas dan peran strategisnya di perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, ADI harus mampu menjadi katalisator dalam peningkatan mutu dosen dan berperan aktif dalam kegiatan pengembangan mutu pendidikan dan sumber daya manusia, serta menggalang kemitraan dengan berbagai pihak.

Hal tersebut merupakan sebuah upaya dalam rangka mencermati kecenderungan global yang kian kompetitif.Maka ADI dengan sumber daya yang dimilikinya akan terus mendorong dan meningkatkan profesionalitas para dosen Indonesia sehingga mampu mentransformasikan ilmu dan kemampuan yang ia miliki kepada para mahasiswanya dan mampu berkompetisi dengan dosen-dosen dari luar negeri.

Menurut data BPS tahun 2022, jumlah dosen di Indonesia mencapai 316.912, yang terdiri dari 108.630 dosen di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 208.282 dosen di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Gaji dosen saat ini bervariasi sesuai dengan jenjang dan pengalaman, seperti Dosen 3B yang memiliki kurang dari satu tahun masa kerja dengan gaji sebesar 2.688.500, dan Dosen 3C yang telah bekerja selama delapan tahun dengan gaji 3.172.300, serta mereka yang mendapatkan jabatan fungsional sebagai dosen senior dengan tunjangan serdos setara satu bulan gaji pokok. Sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, gaji dosen swasta disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) di
wilayah tempat dosen tersebut bekerja, sebagai contoh UMP DKI Jakarta sebesar Rp 4.641.854
pada tahun 2022.

Sebagai perbandingan gaji dosen Indonesia dengan negara-negara ASEAN menunjukkan perbedaan signifikan, sebagai contoh gaji dosen di Filipina sekitar Rp 10.000.000 dan di Singapura mencapai Rp 100.000.000.Dilain hal, terkait alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan (R&D) dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (GDP), Indonesia memiliki target 1% dari GDP menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, sementara negara-negara anggota OECD (Organization for Economic
Cooperation & Development) rata-rata mengalokasikan lebih dari 2,4% dari GDP mereka untuk R&D, sedangkan Korea Selatan dan Israel mengalokasikan lebih dari 4%. Saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikti) memiliki skema dana yang kompetitif
(Competitive Fund) tahun 2022 sebesar 1,2 triliun rupiah, yang mencakup alokasi sebesar 100
miliar rupiah untuk mendukung 10.000 dosen pemula, artinya satu dosen pemula hanya menerima 10 juta rupiah dalam satu tahun untuk pembiayaan kegiatan risetnya dan itupun harus mereka dapatkan lewat skema kompetisi yang ketat.

Merespon hal tersebut diatas maka ADI mengajukan beberapa rekomendasi dalam peningkatan kapasitas dan kesejahteraan dosen. Upaya meningkatkan kesejahteraan dosen melalui peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam strategi pembangunan
pendidikan tinggi.

Insentif kinerja yang diberikan, seperti penghargaan untuk publikasi ilmiah seperti buku dan jurnal, serta karya produk atau seni yang didukung oleh paten dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), diharapkan dapat mendorong dosen untuk lebih produktif. Selain itu, penguatan insentif penelitian dengan peningkatan tunjangan fungsional (Perpres 2007 yang telah berumur 17 tahun perlu ada pembaharuan), serta penerapan sistem meritokrasi
berbasis kinerja di setiap perguruan tinggi, menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas riset dan pengembangan.

Untuk mendukung peningkatan kompetensi, peningkatan kuantitas program studi pascasarjana di Indonesia dan perbaikan fasilitas seperti laboratorium akan dilakukan,
sementara kolaborasi dengan universitas luar negeri juga akan ditingkatkan. Selain itu, upaya
seperti pembangunan perpustakaan digital di setiap daerah diharapkan dapat mengurangi kesenjangan fasilitas antar perguruan tinggi swasta (PTS) dan negeri (PTN), sambil
meningkatkan renumerasi bagi dosen. Pemerintah juga akan fokus pada penerapan good governance di PTS serta menyederhanakan penggunaan platform aplikasi untuk efisiensi yang
lebih baik.

Melalui konsep kampus merdeka, diharapkan dosen dapat lebih mudah
berkolaborasi dengan industri, dengan alokasi insentif bagi perusahaan yang merekrut dosen dari dunia industri yang diatur oleh Kementerian Perindustrian.