Arsip Kategori: Menkumham

Kalapas Labuhan Ruku Pimpin Apel Pagi, Tegaskan Komitmen Jaga Integritas dan Loyalitas.

Batu Bara — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, memimpin apel pagi pejabat struktural dan seluruh staf pada Sabtu(10/05), di halaman depan Lapas. Apel tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga integritas dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.

Dalam amanatnya, Kalapas menyampaikan arahan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), yang menekankan bahwa seluruh petugas harus menjaga integritas serta memastikan Lapas benar-benar bersih dari handphone dan narkoba. Ia menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi keterlibatan petugas dalam peredaran barang-barang terlarang.

Soetopo juga menyoroti pentingnya loyalitas dalam bekerja. Menurutnya, seluruh jajaran harus berada dalam satu komando, loyal terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan pimpinan. Ia menambahkan bahwa loyalitas tidak hanya berarti patuh, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk kerja maksimal dan kontribusi nyata. “Setiap petugas harus bekerja semaksimal mungkin dan memberikan inovasi untuk menjadikan Lapas Labuhan Ruku semakin baik,” ujarnya.

Ia pun menutup amanatnya dengan pesan yang menggugah: “Sebelum menjadi pemimpin, kita harus mampu dipimpin, karena roda kehidupan berputar. Pada Masanya yang dipimpin akan menjadi pemimpin,” sebagai pengingat bahwa setiap individu harus siap menjalani proses dan menghormati struktur yang ada.

Apel pagi berlangsung tertib dan penuh semangat, kemudian diakhiri dengan momen saling bersalaman antarpetugas dan pimpinan sebagai bentuk kebersamaan dan semangat kekeluargaan dalam menjalankan tugas pengabdian.Il_06

Lapas Labuhan Ruku Terima Kunjungan Pengadilan Negeri Kisaran, Kalapas : Bahas Pembinaan dan Sinergitas

Batu Bara – Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Labuhan Ruku terima kunjungan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kisaran, Jum’at (9/5). Kunjungan ini menunjukkan sinergi Lapas Labuhan Ruku dan Pengadilan yang terus terbangun.

Kepala Lapas (Kalapas) Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, menjelaskan jajaran terus berupaya membangun sinergi dan kerja sama dengan Aparat Penegak Hukum dan stakeholder lainnya, baik yang berhubungan dengan Warga Binaan maupun hal lain yang menyangkut organisasi dan pelayanan kepada masyarakat.

“Terima kasih atas kunjungan ke Lapas Labuhan Ruku. Semoga sinergi kita selalu terjalin agar dapat memberikan dampak pelayanan maksimal bagi Wargabinaan Lapas Labuhan Ruku,” harapnya.

Kunjungan ini berkaitan dengan salah satu tugas Hakim, yaitu melakukan pengawasan dan pengamatan (wasmat) terhadap pelaksanaan putusan dalam hal pidana perampasan kemerdekaan.

Dalam kunjungan tersebut, Hakim Pengadilan Negeri Kisaran, Antoi Trivolta, menjelaskan dalam konteks Hakim sebagai pengawas bertugas untuk mengadakan checking on the spot, paling sedikit tiga bulan sekali ke Lapas untuk memeriksa kebenaran berita acara pelaksanaan putusan pengadilan yang ditandatangani Jaksa, Kalapas, dan terpidana. Hakim Wasmat juga mengobservasi keadaan, suasana, dan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Lapas serta mengamati tingkah laku Warga Binaan setelah selesai menjalani pidana untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pembinaan di Lapas terhadap perilaku mereka.

“Data-data ini kami perlukan demi terciptanya hukum dan pola pembinaan yang baik seperti yang diharapkan,” ucap Antoni Trivolta.

Selanjutnya, Hakim Wasmat mewawancarai beberapa Warga Binaan sekaligus meninjau langsung program pembinaan yang mereka jalankan di Lapas. Bahkan, langkah inovatif Lapas Labuhan Ruku dalam program pembinaan, seperti yang bakal di wujudkan yaitu MOU dengan Universitas Muhammadiyah Asahan dan Sekolah Tinggi Tarbiah Batu Bara terkait peningkatan kualitas Pendidikan yang lebih baik bagi Wargabinaan mendapat pujian.

“Inovasi ini sangat baik karena mampu bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Asahan dan Sekolah Tinggi Tarbiah Batu Bara untuk memberikan pendidikan kepada Wargabinaan yang akan berdampak meningkatnya kualitas sumber daya mereka. Semoga dapat segera terwujud,” harap Antoni Trivolta.il_06

Lapas Labuhan Ruku Hadiri Arahan Virtual Dirjenpas, Siap Laksanakan Instruksi Tegas

Batu Bara™ — Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku mengikuti Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan secara virtual di Aula Lapas Labuhan Ruku. Kegiatan ini diikuti oleh Kalapas Labuhan Ruku beserta jajaran pejabat struktural, Jum’at(9/5).

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi memberikan arahan tegas kepada seluruh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) dan pejabat struktural dalam kegiatan internal yang digelar secara tertutup hari ini.

Dalam arahannya, Dirjenpas menekankan pentingnya loyalitas dan kedisiplinan seluruh jajaran pemasyarakatan dalam menjalankan tugas dan fungsi.

“Seluruh jajaran harus tunduk dan patuh kepada pimpinan. Ikuti arahan dengan penuh tanggung jawab dan integritas,” tegas Dirjenpas dalam pertemuan tersebut. Penegasan ini disampaikan sebagai bentuk penguatan komitmen terhadap tata kelola lembaga pemasyarakatan yang profesional dan berintegritas.

Menanggapi insiden kerusuhan yang terjadi di Lapas Muara Mengkei baru-baru ini, Dirjenpas mengimbau seluruh petugas untuk tidak gentar dan tetap melaksanakan tugas sesuai prosedur.

“Saya tekankan, razia terhadap handphone dan narkoba tetap harus dilaksanakan. Jangan takut, jalankan tugas sesuai SOP. Pastikan tidak ada handphone dan narkoba di dalam Lapas,” ujarnya dengan tegas.

Arahan tersebut disambut dengan keseriusan para Kalapas dan pejabat struktural yang hadir. Dirjenpas juga meminta seluruh satuan kerja pemasyarakatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat pengawasan internal guna mencegah gangguan keamanan dan ketertiban.

Selain isu keamanan, Dirjenpas juga menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan pegawai. Ia mengimbau agar setiap Lapas segera mendaftarkan koperasinya ke dalam wadah Induk Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Inkopasindo). “Langkah ini penting agar koperasi Lapas dapat lebih terkelola dengan baik dan memberi manfaat lebih besar bagi pegawai,” jelasnya.

Melalui arahan ini, Dirjenpas berharap jajaran pemasyarakatan semakin solid, disiplin, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas, serta mampu menjaga stabilitas dan profesionalisme di lingkungan lembaga pemasyarakatan.il_06

Kalapas Labuhan Ruku dan Kepala BPN Asahan Dampingi Kakanwil Ditjenpas Sumut Tinjau Lahan Pembangunan Lapas Baru di Air Joman.

Batu Bara ™ – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Labuhan Ruku Soetopo Berutu bersama Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Asahan Fachrul Husin Nasution mendampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Sumatera Utara Yudi Suseno meninjau lahan untuk pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) baru di Kecamatan Air Joman, Rabu (30/4)

Peninjauan turut dihadiri oleh Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Utara, serta pejabat struktural dari Lapas Labuhan Ruku yang ikut serta dalam rangka mendukung proses administrasi dan teknis pembangunan lapas ke depan.

Dalam kegiatan tersebut dilakukan pula pengukuran langsung terhadap lahan seluas kurang lebih 10 hektare yang di hibahkan Pemkab Asahan sebagai lokasi pembangunan. Pembangunan Lapas baru ini merupakan langkah strategis Ditjen Pemasyarakatan dalam mengatasi persoalan overkapasitas yang selama ini membebani lembaga pemasyarakatan di wilayah Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Asahan.

Kakanwil Yudi Suseno menyampaikan apresiasinya terhadap Pemerintah Kabupaten Asahan yang telah menghibahkan lahan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari Pemkab Asahan. Ini bentuk sinergi yang sangat positif dalam mendukung sistem pemasyarakatan yang lebih baik ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, Kalapas Labuhan Ruku Soetopo Berutu menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan tersebut. “Kami menyambut baik rencana ini. Kehadiran Lapas baru akan sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas pembinaan warga binaan, serta memperbaiki kondisi yang selama ini kurang ideal akibat overkapasitas,” tuturnya.

Yudi juga menambahkan bahwa pembangunan Lapas baru ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan layanan pemasyarakatan serta memperkuat infrastruktur pemasyarakatan di daerah Asahan.

Sebagai catatan, saat ini sekitar 60 persen dari warga binaan di Lapas Labuhan Ruku berasal dari Kabupaten Asahan. Oleh karena itu, pembangunan Lapas baru di Air Joman menjadi solusi yang sangat relevan dan dibutuhkan untuk mendekatkan pelayanan pemasyarakatan dengan daerah asal warga binaan.il_06

Tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, Kalapas : Momentum Refleksi dan Apresiasi Petugas Pemasyarakatan

Batu Bara  ™— Dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61, Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku menggelar acara tasyakuran yang berlangsung secara hybrid, Senin (28/4). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Petugas dan Dharma Wanita Lapas Labuhan Ruku serta dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan berbagai stakeholder terkait.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan Laporan Kegiatan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Mashudi. Dalam sambutannya, Mashudi menegaskan bahwa Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 merupakan momentum penting untuk merefleksikan kembali peran pemasyarakatan dalam membina warga binaan, agar mampu kembali menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para petugas, acara dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan kepada pegawai yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan handphone, serta penghargaan kepada stakeholder yang telah berkontribusi dalam mendukung tugas pemasyarakatan.

Selain itu, diberikan pula bantuan sosial yang penyerahannya disaksikan langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto, melalui Zoom meeting. Dalam arahannya, Menteri menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran pemasyarakatan atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas mulia ini.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta stakeholder yang telah hadir dan mendukung kegiatan tersebut.

Beliau juga berpesan kepada seluruh petugas pemasyarakatan untuk menjadikan momentum Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 ini sebagai ajang refleksi diri, memperbaiki kinerja, dan terus meningkatkan integritas serta dedikasi dalam menjalankan tugas pemasyarakatan dengan sebaik-baiknya.

Sebagai puncak acara, dilaksanakan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur. Potongan tumpeng pertama diserahkan oleh Kalapas Labuhan Ruku kepada pegawai paling senior dan termuda di Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku

Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang syukuran, tetapi juga pengingat pentingnya menjaga komitmen dan integritas dalam melaksanakan tugas pemasyarakatan demi mewujudkan sistem pemasyarakatan yang semakin maju dan humanis.il_06

Kalapas Labuhan Ruku Sambangi Bupati Asahan, Diskusikan Rencana Pembangunan Lapas Baru di Kisaran

Batu Bara ™– Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, didampingi Kasi Adm Kamtib dan Kasubbag Tata Usaha melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Kantor Bupati Asahan membahas rencana pembangunan Lapas baru di Kecamatan Air Joman. Kunjungan ini disambut langsung oleh Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin, di ruang kerjanya, Jum’at (25/4).

Dalam pertemuan tersebut, Kalapas Labuhan Ruku menyampaikan pentingnya pembangunan Lapas di Air Joman sebagai upaya mengatasi overkapasitas dan meningkatkan pelayanan pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan representatif.

“Kami berharap dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Asahan terkait percepatan pembangunan Lapas di Air Joman. Ini akan berdampak besar terhadap sistem pemasyarakatan yang lebih efektif dan efisien di wilayah kita,” ujar Kalapas Labuhan Ruku.

Bupati Asahan menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan kesiapan Pemerintah Daerah untuk bersinergi dengan Kementerian Imigrasi dan Pasyarakatan dalam mendukung pembangunan Lapas baru tersebut.

“Pemerintah Kabupaten Asahan tentu menyambut baik rencana pembangunan ini. Kami akan mendukung sepanjang prosesnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku,” ujar Bupati.

Lebih lanjut Kalapas Labuhan Ruku menyampaikan rencana program pendidikan yang sedang direncakanan yaitu Kelas khusus sarjana di Lapas Labuhan Ruku dan berharap dukungan dari Pemkab Asahan dalam bentuk penyediaan fasilitas penuh

“Saat ini kami juga sedang menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Asahan untuk membuka kelas khusus sarjana bagi warga binaan. Program ini merupakan bagian dari pembinaan jangka panjang yang kami rancang untuk membekali warga binaan dengan pendidikan tinggi, sebagai upaya nyata dalam mengantisipasi risiko residivisme, khususnya di Lapas Labuhan Ruku,” ungkap Kalapas.

Kalapas berharap melalui pertemuan ini, kerja sama antara Lapas dan Pemkab Asahan semakin solid, terutama dalam mendukung program pembinaan keterampilan dan kepribadian bagi warga binaan

Silaturahmi ini berlangsung dengan penuh keakraban dan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen bersama dalam memperkuat kolaborasi antara lembaga pemasyarakatan dan pemerintah daerah.il_06

Pimpin Langsung Sidang TPP, Kalapas Labuhan Ruku : Saya Pastikan Pelayanan Hak Integrasi Tidak Dipungut Biaya

Batu Bara ™ – Sebanyak 60 warga binaan mengikuti sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang digelar di Lapangan Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku, Kamis (24/4)

Sidang ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu didampingi oleh Ka KPLP Ziko Lukita, Pembina Ahli Muda Keamanan Wilman Marbun, Kasubsi Bimkemaswat, Janter Maruli dan yang lainnya.

Sidang TPP merupakan bagian dari mekanisme penilaian pembinaan bagi warga binaan sebelum memperoleh hak-hak integrasi seperti cuti bersyarat, pembebasan bersyarat, atau remisi. Dalam pelaksanaannya, masing-masing WBP didampingi oleh penjamin sebagai bentuk partisipasi dan dukungan terhadap proses reintegrasi sosial.

Dalam sambutannya, Kalapas Labuhan Ruku menegaskan pentingnya pelaksanaan sidang TPP secara objektif dan profesional. “Penilaian harus didasarkan pada rekam jejak pembinaan dan data yang valid. Kita ingin memastikan hanya yang benar-benar layak yang mendapat kesempatan melanjutkan proses integrasi,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa syarat awal pengurusan hak integrasi dimulai ketika warga binaan telah menjalani 2/3 masa pidana. “Perlu dipahami bersama, 2/3 masa pidana itu adalah batas awal seseorang bisa mulai diusulkan hak integrasinya, bukan jaminan langsung mendapatkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kalapas menekankan bahwa seluruh layanan yang diberikan di Lapas Labuhan Ruku tidak dipungut biaya. “Saya tegaskan, seluruh layanan termasuk layanan hak integrasi yang ada di Lapas Labuhan Ruku ini gratis. Tidak ada biaya apapun, dan jika ada yang meminta, segera laporkan,” tambahnya.

Salah satu warga binaan yang mengikuti sidang menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Terima kasih kepada Kalapas dan seluruh jajaran yang telah mengundang kami dalam sidang ini. Kami merasa dihargai dan yakin bahwa pelayanan yang diberikan di Lapas Labuhan Ruku memang maksimal dan tanpa pungutan biaya,” ucapnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata transparansi dalam pelaksanaan program pembinaan dan hak integrasi, sekaligus membangun kepercayaan warga binaan serta keluarga dalam proses hukum dan pemasyarakatan yang dijalankan.il_06

Kanwil Ditjenpas Sumut Bersinar di IPPAFest 2025: Raih Dua Penghargaan Bergengsi

Jakarta ™ — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) mencatat prestasi membanggakan dalam ajang Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest 2025) yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/25).

Di penghujung kegiatan, Kanwil Sumut dinobatkan sebagai peraih dua penghargaan bergengsi dari panitia pelaksana IPPAFest 2025.

Adapun penghargaan yang berhasil diraih adalah:

– Juara I Kategori Pemberitaan Terbanyak IPPAFest 2025, sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi dan strategi komunikasi publik yang aktif, kreatif, dan berdampak selama penyelenggaraan acara.

– Juara III Kategori Stand Terbaik IPPAFest 2025, berkat desain stand yang memadukan unsur budaya khas Sumatera Utara dengan hasil karya warga binaan yang inspiratif.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen Imipas), Silmy Karim, didampingi oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dalam rangkaian penutupan resmi IPPAFest 2025.

Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi atas semangat kolaboratif dan inovatif seluruh peserta.

Silmy menekankan pentingnya keterbukaan informasi dan partisipasi publik dalam mendukung reformasi sistem pemasyarakatan.

“Semoga semangat yang telah kita mulai ini akan tetap menjalar di dalam lapas, di luar tembok, dan di tengah-tengah masyarakat. Mari kita terus nyalakan,” tegas Silmy.

Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Yudi Suseno, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian tersebut. Ia menyebut penghargaan ini sebagai hasil dari sinergi yang kuat antara seluruh jajaran Kanwil, UPT, dan tim humas dalam membangun komunikasi publik yang transparan, berdampak, dan bermakna.

“Penghargaan ini bukan sekadar bentuk pengakuan, tetapi simbol bahwa kerja kolaboratif, pembinaan yang berkualitas, dan keterbukaan informasi adalah fondasi penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemasyarakatan,” ujar Yudi Suseno.

Stand Kanwil Ditjenpas Sumut sebelumnya memang menjadi salah satu sorotan utama IPPAFest 2025, dengan tampilan yang memadukan kekayaan budaya Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, dan Nias.

Stand ini juga memamerkan berbagai karya unggulan dari UPT Pemasyarakatan Kanwil Sumut , termasuk karikatur 3D Menteri Imipas bersama cucu kesayangan Baby Khei dan istri tercinta Ny. Evi Agus Andrianto, yang langsung dibeli oleh Menteri Imipas sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas warga binaan.

Capaian ini semakin memperkuat posisi Kanwil Ditjenpas Sumut sebagai salah satu pelaksana pemasyarakatan yang tidak hanya unggul dalam program pembinaan, tetapi juga dalam menyuarakan transformasi pemasyarakatan yang humanis, terbuka, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.il_06

Warga Binaan Tampil Memukau di IPPAFest 2025: Kreativitas Tanpa Batas

Jakarta™ – Ratusan karya terbaik Warga Binaan dari seluruh Indonesia dipamerkan di Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025 yang digelar 21–24 April di Lapangan Banteng, Jakarta. Mulai dari seni pertunjukan, kuliner, fesyen, hingga bazar produk kreatif, seluruh hasil pembinaan ini menunjukkan kreativitas tanpa batas dari balik jeruji.

Mengusung tema Creation Beyond the Bars, IPPAFest menjadi bagian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61. Acara ini sejalan dengan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) mendukung UMKM dan pembangunan kapasitas pribadi Warga Binaan.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, menegaskan IPPAFest adalah panggung semangat dan harapan. “Kreativitas tidak bisa dipenjara. Harapan selalu menemukan jalan,” tegasnya saat membuka acara.

Berbagai kolaborasi menarik mewarnai IPPAFest, seperti penampilan Warga Binaan bersama Zivilia Band, Virgoun, dan Tagor Pangaribuan. Selain itu, hasil karya seperti batik dan lukisan laku terjual hingga ratusan juta rupiah dalam lelang amal.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menambahkan IPPAFest bertujuan mempromosikan karya Warga Binaan ke masyarakat luas serta mendorong industrialisasi produk hasil pembinaan. “Ini bukti nyata bahwa Warga Binaan bisa kembali berkontribusi untuk bangsa,” ujarnya.

Festival ini juga dimeriahkan 33 stand dari Kantor Wilayah Pemasyarakatan se-Indonesia, bazar UMKM, fashion show, rampak beduk, stand-up comedy, hingga pertunjukan seni tradisional.

IPPAFest 2025 menjadi cermin optimisme baru: membangun kepercayaan diri Warga Binaan sekaligus memperkuat penerimaan negara melalui sektor kreatif berbasis pembinaan.

Turut hadir membuka acara, Wakil Menteri Imipas, Menteri UMKM, Menteri Ekonomi Kreatif, Ketua Komisi XIII DPR RI, perwakilan Dubes negara sahabat, dan mitra kerja Ditjenpas.il_06

Sukses Curi Perhatian, Stan Kanwil Ditjenpas Sumut Tampilkan Beragam Hasil Karya Warga Binaan

SUMUT – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) sukses mencuri perhatian pengunjung dalam ajang Indonesian Prison Product and Art Festival (IPPAFest) 2025, yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4/25).

Festival yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari hakti Pemasyarakatan ke-61 dan menjadi ajang strategis dalam memamerkan hasil karya kreatif dan produktif dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di seluruh Indonesia.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Bapak Agus Andrianto selaku Menteri lmigrasi lan Pemasyarakatan, dimana dalan arahannya beliau mengatakan “Hari ini tidak hanya membuka sebuah festival, tapi membuka panggung semangat, panggung harapan, dan panggung kemanusiaan”. Ujarnya

Di bawah kepemimpinan Yudi Suseno, Kanwil Ditjenpas Sumut hadir dengan stan yang memadukan seni pembinaan dan kekayaan budaya lokal secara harmonis.

Stan Kanwil Ditjenpas Sumut didesain megah dengan mengangkat unsur budaya dari lima etnis besar di Sumatera Utara, yaitu Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, dan Nias. Ornamen tradisional, motif ulos, serta nuansa warna khas budaya daerah tersebut menghiasi seluruh bagian stan, menciptakan atmosfer etnik yang hangat dan berkelas.

Menambah daya tarik, para petugas mengenakan busana adat Batak Angkola, lengkap dengan ulos dan mahkota emas yang mencerminkan identitas budaya dan kebanggaan daerah. Hal ini menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang ingin berinteraksi langsung atau sekadar mengabadikan momen.

Selain itu, yang paling menyita perhatian adalah karya seni digital painting karikatur 3D wajah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas), Agus Andrianto, bersama cucu kesayangan Baby Khei serta istri tercinta Ny. Evi Agus Andrianto.

Karikatur 3D ini dibuat dengan teknik digital painting secara manual melalui Adobe Photoshop, dicetak di atas kanvas premium, dan dibingkai dengan pigura bermotif ganda yang mewah dan elegan.

Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam IPPAFest bukan semata sebagai ajang pameran, melainkan bentuk kontribusi aktif dalam memajukan pembinaan berbasis budaya dan nilai-nilai lokal.

“Partisipasi kami dalam IPPAFest 2025 adalah bentuk komitmen nyata dalam mendukung pembinaan yang berkelanjutan dan berbasis budaya. Melalui stan yang mengangkat kekayaan adat Melayu, Batak Toba, Karo, Angkola, hingga Nias, kami ingin menunjukkan bahwa semangat pemasyarakatan tidak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga pelestarian jati diri bangsa,” ujar Yudi.

Lebih lanjut, Yudi menekankan bahwa keterlibatan aktif warga binaan dalam memproduksi karya seni bernilai tinggi menjadi bukti keberhasilan pembinaan yang mengedepankan potensi dan nilai kemanusiaan.

“Kami bangga dapat menampilkan karya unggulan warga binaan, termasuk karikatur 3D Pak Menteri dan keluarga, sebagai simbol bahwa kreativitas dan harapan bisa tumbuh di balik tembok pemasyarakatan. Ini adalah bukti bahwa pembinaan yang humanis mampu melahirkan karya yang menginspirasi,” ungkap Yudi.

Bagi masyarakat yang penasaran dan ingin melihat langsung produk-produk hasil karya kreatif warga binaan di Sumatera Utara, kunjungi Stan Kanwil Ditjenpas Sumut di IPPAFest 2025 yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 23 April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan langsung pembinaan yang inspiratif, berbudaya, dan penuh semangat perubahan.il_06