Arsip Kategori: Menkumham

Resmi Dibuka, IPPAFEST Tampilkan Karya Kreatif Warga Binaan Seluruh Indonesia.

Jakarta – Festival produk dan seni karya warga binaan pemasyarakatan terbesar di Indonesia, Indonesian Prison Products And Art Festival (IPPAFest) 2025, resmi dibuka di ALOHA PIK 2 Jakarta pada Jumat (08/08). Acara yang mengangkat tema “Merdeka Kreatifitas Walau Tempat Terbatas” ini dibuka langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta dihadiri oleh seluruh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Pemasyarakatan se-Indonesia, termasuk Kakanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno.

Dalam sambutannya, Menteri Agus Andrianto menyampaikan bahwa kreativitas tidak boleh terhalang oleh keterbatasan ruang. “Warga binaan harus kita dorong untuk terus berkarya. Produk dan karya seni yang mereka hasilkan adalah bukti bahwa pembinaan berjalan, kreativitas tumbuh, dan potensi tetap terjaga meski berada di lingkungan terbatas,” ujarnya.

IPPAFest 2025 menjadi wadah apresiasi bagi karya terbaik warga binaan dari seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia. Produk yang ditampilkan meliputi kerajinan tangan, seni lukis, batik, fashion, hingga kuliner khas buatan warga binaan.

Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara turut berpartisipasi dengan memamerkan berbagai karya unggulan warga binaan dari beberapa Lapas dan Rutan di wilayahnya, antara lain kerajinan tangan, ulos bernilai seni tinggi, dan produk kuliner khas Sumatera Utara. Kakanwil Yudi Suseno menyampaikan kebanggaannya atas kesempatan ini. “IPPAFest adalah ajang pembuktian bahwa hasil pembinaan kita mampu bersaing dan diterima oleh masyarakat luas. Harapannya, produk ini dapat membuka jalan pemasaran yang lebih luas bagi warga binaan setelah bebas nanti,” ujarnya.

Kalapas Kelas IIA Rantauprapat, Khairul Bahri Siregar menyambut positif digelarnya IPPAFest 2025. Ia menilai ajang tersebut menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia berjalan dengan baik. “Ajang ini adalah panggung pembuktian bahwa warga binaan memiliki kemampuan yang luar biasa. Karya yang dihasilkan bukan sekadar produk, tetapi buah dari proses pembinaan, ketekunan, dan semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Kami berharap, melalui IPPAFest, karya mereka dapat dikenal lebih luas dan menjadi bekal positif ketika mereka kembali ke masyarakat,” ujar Khairul dengan penuh optimisme.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum positif dalam mendukung program pembinaan kemandirian warga binaan, sekaligus memperkenalkan potensi industri kreatif pemasyarakatan kepada masyarakat dan pelaku usaha.

IPPAFest 2025 akan berlangsung selama beberapa hari dengan berbagai agenda menarik seperti pameran produk, pertunjukan seni, demo pembuatan kerajinan, hingga sesi interaksi langsung antara pengunjung dan perajin warga binaan.il_06

Presiden Prabowo Berikan Amnesti, 13 Warga Binaan Lapas Labuhan Ruku Bebas

Labuhan Ruku – Sebanyak 13 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku dinyatakan bebas setelah menerima amnesti dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Momen pembebasan tersebut berlangsung penuh haru dan syukur di lingkungan Lapas pada Sabtu (2/8/2025).

Pemberian amnesti ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang bertujuan memberikan kesempatan kedua kepada narapidana yang telah menunjukkan perubahan perilaku dan komitmen untuk hidup lebih baik. Dalam sambutannya, Kepala Lapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu menyampaikan bahwa kebijakan ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun keadilan yang berkeadaban dan penuh empati.

“Amnesti ini bukan semata-mata hadiah, melainkan bentuk pengakuan atas usaha dan perubahan positif yang telah ditunjukkan oleh warga binaan selama masa pembinaan. Ini adalah kesempatan baru untuk menjalani kehidupan yang lebih baik,” ujar Soetopo Berutu dalam amanatnya.

Salah satu warga binaan yang memperoleh amnesti, dengan mata berkaca-kaca, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Presiden Prabowo. “Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden karena telah memberi kesempatan kedua kepada kami. Ini adalah awal baru bagi hidup saya dan keluarga,” ungkapnya penuh haru.

Para warga binaan yang dibebaskan sebelumnya telah menjalani proses pembinaan yang ketat, termasuk pelatihan keterampilan, pendidikan kepribadian, dan program rehabilitasi lainnya yang dijalankan oleh Lapas Labuhan Ruku. Selama masa pidana, mereka menunjukkan sikap disiplin, aktif dalam kegiatan positif, serta tidak melakukan pelanggaran.

Kebebasan ini menjadi momentum penting tidak hanya bagi mereka yang menerima amnesti, tetapi juga bagi seluruh warga binaan lainnya sebagai motivasi untuk terus berubah dan memperbaiki diri. Kalapas berharap agar mereka yang telah bebas benar-benar dapat menjadi individu yang berguna di tengah masyarakat dan tidak mengulangi kesalahan di masa lalu.

Kegiatan pembebasan ini juga turut disaksikan oleh pejabat struktural dan jajaran Lapas Labuhan Ruku, serta keluarga dari warga binaan yang dibebaskan. Suasana haru dan bahagia menyelimuti momen tersebut, menjadi saksi bahwa setiap individu memang layak mendapatkan kesempatan kedua untuk menjalani hidup yang lebih baik.il_06

Komisi I DPRD Batu Bara Apresiasi Kinerja Lapas Labuhan Ruku: “Profesional, Humanis, dan Berkelanjutan”

Batubara — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku menerima kunjungan kerja dari Komisi I DPRD Kabupaten Batu Bara pada Rabu (30/7/2025). Kunjungan ini menjadi momen penting untuk meninjau langsung pelaksanaan tugas pemasyarakatan sekaligus memperkuat sinergi antarinstansi.

Rombongan DPRD yang dipimpin Ketua Komisi I, Darius, didampingi Sekretaris Komisi Rohadi serta anggota Suminah, Makdalena, Syaiful Bakhri, Sudarman, dan Muhammad Safi’i, disambut hangat oleh Kalapas Soetopo Berutu bersama jajaran.

Dalam sambutannya, Kalapas menyampaikan apresiasi atas perhatian DPRD terhadap Lapas sebagai instansi vertikal yang menjalankan fungsi negara dalam bidang pemasyarakatan. Ia juga memaparkan sejumlah program pembinaan unggulan, seperti pelatihan keterampilan, pembinaan keagamaan, hingga penguatan mental dan karakter warga binaan.

Namun, Kalapas tak menutup mata terhadap berbagai tantangan yang dihadapi, di antaranya overkapasitas mencapai hampir 300 persen, rawan banjir saat hujan deras, serta keterbatasan fasilitas untuk mendukung kelas perkuliahan warga binaan.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi I DPRD Batu Bara, Darius, menyampaikan apresiasi tinggi atas keterbukaan dan profesionalisme jajaran Lapas. Ia menegaskan, Komisi I akan menindaklanjuti hasil kunjungan ini melalui forum-forum lintas sektor dan mendorong kolaborasi bersama pemerintah daerah.

“Lapas tidak bisa berjalan sendiri. Butuh dukungan dan sinergi dari semua pihak agar layanan dan pembinaan dapat berjalan maksimal,” ujar Darius.

Setelah sesi dialog, rombongan DPRD melakukan peninjauan langsung ke beberapa fasilitas pembinaan, termasuk layanan Wartelsuspas (Warung Telekomunikasi Khusus Lapas) yang disebut Darius sebagai langkah strategis untuk mencegah penyalahgunaan alat komunikasi ilegal serta memberantas peredaran narkoba dan praktik “lodes”.

Dalam peninjauan tersebut, para legislator juga menyempatkan berdialog langsung dengan beberapa warga binaan guna menyerap aspirasi secara langsung dari mereka yang tengah menjalani masa pembinaan.

Di akhir kunjungan, Darius kembali menegaskan bahwa Lapas Labuhan Ruku telah menunjukkan kinerja profesional dan humanis meski dalam keterbatasan, dan berharap hasil kunjungan ini dapat menjadi dasar dalam merumuskan solusi konkret demi peningkatan kualitas pemasyarakatan di Kabupaten Batu Bara.il_06

Waspada dan Tertib! Lapas Labuhan Ruku Gelar Razia di Kamar 12 Blok Safir

Batubara — Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Labuhan Ruku, petugas melaksanakan kegiatan razia insidentil pada Sabtu pagi , 19 Juli 2025, yang dipusatkan di Kamar 12 Blok Safir.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala KPLP, didampingi oleh staf pengamanan dan regu jaga, dengan tujuan untuk memastikan tidak adanya barang-barang terlarang di dalam kamar hunian warga binaan. Razia berjalan dengan tertib dan lancar, serta disambut baik oleh warga binaan.

Dalam pelaksanaan razia, petugas melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh sudut kamar, termasuk barang-barang pribadi warga binaan. Dari hasil razia, ditemukan beberapa barang yang tidak seharusnya berada di dalam kamar, seperti mancis, botol kaca, paku, dan sebagainya.

Kepala Lapas, Soetopo Berutu, A.Md.I.P., S.Sos., M.Si, menyampaikan bahwa razia ini merupakan langkah preventif dalam mewujudkan Lapas yang bersih dan bebas dari gangguan keamanan.

“Razia ini kami lakukan secara rutin dan insidentil untuk memastikan lingkungan Lapas tetap aman, tertib, dan kondusif. Kami juga mengedepankan pendekatan humanis agar warga binaan merasa nyaman namun tetap disiplin,” ujar beliau.

Barang-barang hasil temuan tersebut langsung diamankan oleh petugas untuk selanjutnya didata dan dimusnahkan sesuai prosedur yang berlaku.

Kegiatan razia ini merupakan wujud komitmen Lapas Labuhan Ruku dalam menciptakan Lapas yang tertib, aman, dan bersih dari barang-barang terlarang, serta mendukung proses pembinaan yang optimal bagi seluruh warga binaan.il_06

Lapas Labuhan Ruku Tebar 5.000 Bibit Lele untuk Dukung Ketahanan Pangan.

Batubara – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku melakukan penebaran sebanyak 5.000 ekor bibit ikan lele di kolam budidaya milik lapas pada Rabu sore, 16 Juli 2025. Penebaran dilakukan langsung oleh Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, didampingi oleh Kasubsi Kegiatan Kerja, Yosua Sagala.

Kegiatan dilakukan pada sore hari saat cuaca mulai teduh, untuk memastikan ikan dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan kolam baru dan meningkatkan persentase keberhasilan hidup bibit lele tersebut.

Dalam keterangannya, Kalapas Soetopo Berutu menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Labuhan Ruku dalam mendukung ketahanan pangan, sekaligus menjadi sarana pembinaan kemandirian bagi warga binaan. “Kami ingin menunjukkan bahwa lapas bukan hanya tempat menjalani pidana, tetapi juga tempat belajar dan produktif. Melalui kegiatan seperti ini, kami membentuk keterampilan dan kesadaran akan pentingnya swasembada pangan,” ujarnya.

Selain budidaya ikan lele, Lapas Labuhan Ruku juga mengembangkan program pertanian sederhana seperti penanaman kangkung di lahan sekitar blok hunian. Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa warga binaan mampu berkontribusi dalam menciptakan kemandirian pangan, baik untuk kebutuhan internal maupun sebagai bagian dari pembinaan menuju reintegrasi sosial.

Dengan semangat kolaborasi dan pembinaan yang berkelanjutan, Lapas Labuhan Ruku terus mendorong terciptanya lapas yang produktif dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.il_06

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Beri Pengarahan Secara Virtual, Sampaikan beberapa poin Penting terkait Peningkatan Kinerja.

Batubara — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Labuhan Ruku mengikuti kegiatan pengarahan secara virtual yang disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Dr. Mashudi, melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan sinergi antar-UPT dalam rangka menyatukan arah kebijakan pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

Pengarahan dimulai pukul 10.00 WIB dan diikuti secara khidmat oleh Kalapas Soetopo Berutu bersama seluruh jajaran pegawai Lapas Labuhan Ruku di aula Lapas. Kegiatan ini sekaligus menjadi media untuk menyegarkan semangat kerja serta menyelaraskan pelaksanaan program prioritas Ditjenpas di tingkat satuan kerja.

Dalam arahannya, Dirjenpas menyampaikan sejumlah poin penting, seperti percepatan pembangunan sarana fisik, Persiapan pemberian remisi HUT RI ke-79 dan remisi Dasawarsa, penguatan ketahanan pangan, pemanfaatan lahan tidakproduktif, serta pengembangan UMKM warga binaan yang akan ditampilkan dalam pameran nasional pada 8–11 Agustus 2025. Dirjen juga menekankan pentingnya kolaborasi aktif dengan pemerintah daerah dalam penguatan layanan Pemasyarakatan.

Dalam penutup arahannya, Dirjenpas juga menyampaikan pesan moral yang mendalam tentang hakikat tugas pemasyarakatan.

“Warga binaan adalah manusia yang harus di perlakukan layaknya manusia, dan tugas pemasyarakatan adalah tugas yang mulia,” ujar Dirjenpas.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Kalapas Soetopo Berutu langsung menggelar rapat internal untuk membahas langkah konkret, termasuk strategi penguatan sektor ketahanan pangan dan pengembangan produk UMKM unggulan yang memiliki nilai jual tinggi.

“Arahan ini menjadi pengingat agar kita terus bergerak, berinovasi, dan memberi kontribusi nyata dalam tugas pengabdian sebagai insan pemasyarakatan,” tegas Kalapas.

Dengan semangat kolaborasi dan integritas, Lapas Labuhan Ruku siap menjalankan arahan Ditjenpas demi mewujudkan layanan pemasyarakatan yang produktif, manusiawi, dan berkelanjutan.il_06

Perkuat Fisik, Mental, dan Disiplin, CPNS Lapas Labuhan Ruku Lintas Alam ke Pantai Belacan.

Batubara | Sebagai bagian dari program orientasi, sebanyak 12 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sedang menjalani masa pembinaan di Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku mengikuti kegiatan lintas alam menuju Pantai Belacan, Kabupaten Batubara. Kegiatan ini bertujuan memperkuat fisik, mental, dan disiplin sekaligus membangun kekompakan antar sesama CPNS.

Kegiatan dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan lari pagi dari Lapas Labuhan Ruku menuju Pantai Belacan. Setibanya di lokasi, para peserta terlibat dalam sejumlah permainan tim yang dirancang untuk mengasah ketangkasan dan kerja sama. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dalam suasana semangat dan kebersamaan.

Pengarahan dan pembinaan diberikan langsung oleh Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib), Samuel Siregar. Dalam arahannya, Samuel menekankan pentingnya kekompakan, solidaritas, serta kerja sama tim sebagai bekal dasar dalam menjalani tugas sebagai petugas pemasyarakatan.

Turut mendampingi dalam kegiatan ini Kasubsi Pelaporan Afri Inda Gunawan serta sejumlah staf Kamtib yang juga terlibat dalam membina dan mengarahkan para CPNS selama kegiatan berlangsung.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pembinaan dalam masa orientasi CPNS Lapas Labuhan Ruku. Melalui kegiatan di alam terbuka ini, diharapkan para CPNS tidak hanya memiliki ketahanan fisik dan mental yang baik, tetapi juga tumbuh dalam kedisiplinan serta semangat kerja tim yang tinggi.il_06

Permudah Komunikasi WBP dengan Keluarga, Lapas Labuhan Ruku Resmikan Wartelsuspas.

Batu Bara — Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku resmi mengoperasikan Wartelsuspas (Warung Telekomunikasi Khusus Lembaga Pemasyarakatan) sebagai fasilitas komunikasi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan keluarga mereka di luar lapas. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, pada Selasa (09/07).

Sebelum diresmikan, kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada seluruh WBP mengenai tata cara penggunaan Wartelsuspas. Sosialisasi ini dilaksanakan di halaman blok tahanan, tepat di samping ruang wartelsuspas dan dihadiri oleh Kalapas, pejabat struktural, staf, jajaran pengamanan, serta mitra vendor penyedia layanan komunikasi khusus tersebut.

Dalam sosialisasi, Kalapas Soetopo Berutu didampingi oleh seorang teknisi dari penyedia layanan untuk menjelaskan teknis operasional sistem ini. Mulai dari cara mendownload aplikasi, prosedur pengisian (top-up) saldo, hingga langkah-langkah menghubungi keluarga melalui jaringan yang telah disiapkan. Untuk memastikan pemahaman yang baik, kegiatan juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab antara WBP dan pihak penyelenggara layanan.

Wartelsuspas merupakan sistem komunikasi legal dan teregulasi yang disediakan di dalam lembaga pemasyarakatan, dengan sistem pengawasan penuh oleh petugas.

Dalam sambutannya, Kalapas Soetopo Berutu menyampaikan bahwa hadirnya Wartelsuspas bukan hanya untuk memfasilitasi komunikasi, tetapi juga sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian terhadap potensi penyalahgunaan teknologi di dalam lapas.

“Kami berharap Wartelsuspas ini dapat mempermudah WBP berkomunikasi dengan keluarga secara aman dan tertib. Selain itu, sistem ini juga diharapkan mampu menekan praktik penyalahgunaan media komunikasi, seperti penipuan daring dan pengendalian narkoba dari dalam lapas,” ujar Berutu.

Peresmian ini menjadi salah satu wujud komitmen Lapas Labuhan Ruku dalam memberikan layanan pemasyarakatan yang bersih, aman, dan transparan, serta mendukung upaya reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.il_06

Wamenko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Kunjungan Kerja ke Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, Kalapas Labuhan Ruku Turut Hadir.

Batu Bara  | Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Otto Hasibuan Lakukan Kunjungan kerja ke Lapas Kelas IIA Pematang Siantar pada Senin (07/07). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Pemasyarakatan, sekaligus memberikan arahan dan motivasi kepada jajaran petugas di wilayah Sumatera Utara.

Didampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara, Yudi Suseno, Kalapas Pematang Siantar, Davy Bartian, serta sejumlah Jajaran Pemasyarakatan sekitar Sumatera Utara, Otto Hasibuan meninjau sejumlah fasilitas seperti area layanan publik, dapur sehat, blok hunian warga binaan, hingga berbagai kegiatan pembinaan kemandirian yang berlangsung di dalam lapas.

Kegiatan kemandirian yang ditinjau meliputi budidaya ikan, kerajinan tangan, dan pertanian hidroponik yang seluruhnya dikelola oleh warga binaan sebagai bentuk pelatihan dan pembekalan keterampilan untuk masa depan mereka.

Dalam arahannya, Otto Hasibuan memberikan apresiasi terhadap upaya pembinaan yang telah dilakukan. Ia menyampaikan bahwa pemasyarakatan bukan semata-mata soal keamanan, tetapi juga tentang memberi harapan, membuka peluang, dan menghadirkan keadilan restoratif bagi warga binaan.

“Produk-produk hasil pembinaan ini memiliki nilai ekonomi dan dapat menjadi bekal hidup setelah bebas. Ini adalah wujud nyata kontribusi Pemasyarakatan terhadap pembangunan masyarakat,” ujarnya.

Otto juga menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap peredaran narkoba di dalam lapas, serta memperkuat sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya demi menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman, bersih, dan bebas dari narkoba.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan cendera mata dari Kalapas Pematang Siantar kepada Otto Hasibuan dan sesi foto bersama seluruh Hadirin. Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Pemasyarakatan sekitar Sumatera Utara, termasuk Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu.il_06

Lapas Labuhan Ruku Berikan Pembekalan dan Orientasi Kepada CPNS Lapas Labuhan Ruku

Batu Bara™ — Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang baru bergabung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku mengikuti kegiatan pembekalan dan orientasi yang dilaksanakan pada Rabu, 2 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membekali CPNS dengan pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam tugas-tugas pemasyarakatan, Rabu (2/7)

Pembekalan materi orientasi disampaikan oleh Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib, Afri Indra Gunawan. Dalam paparannya, Afri menjelaskan terlebih dahulu struktur organisasi dari jajaran Adm Kamtib dan tugas serta fungsi Adm Kamtib salah satunya tentang Deteksi Dini. Afri menekankan pentingnya deteksi dini sebagai salah satu pilar utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.

“Kewaspadaan dan kemampuan mendeteksi potensi gangguan sejak dini adalah kunci dalam menciptakan lingkungan lapas yang aman dan kondusif,” tegasnya.

Selain menerima materi teori, CPNS juga diberikan pelatihan fisik berupa Peraturan Baris Berbaris (PBB). Pelatihan ini dipimpin langsung oleh Pembina Keamanan Pemasyarakatan Ahli Muda, Wilman Marbun, bersama staf Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP), Yudha Perkasa. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kedisiplinan, kekompakan, serta semangat korps di kalangan CPNS.

Wilman Marbun dalam arahannya menyampaikan bahwa kemampuan baris-berbaris bukan hanya sekadar keterampilan fisik, namun juga sebagai bentuk pembinaan mental dan karakter. “Disiplin dan kekompakan yang ditanamkan melalui PBB akan sangat berguna saat para CPNS menjalankan tugas di bidang pengamanan maupun pelayanan,” ujarnya.

Kegiatan pembekalan dan orientasi ini menjadi bagian dari proses penyesuaian CPNS terhadap budaya kerja di lingkungan pemasyarakatan. Dengan bekal teori dan latihan lapangan yang diterima, diharapkan para CPNS dapat memahami tanggung jawab serta tantangan yang akan dihadapi ke depan.

Kalapas Labuhan Ruku, melalui jajaran strukturalnya, terus berkomitmen untuk membina dan mencetak pegawai yang profesional, berintegritas, dan siap menjaga marwah institusi pemasyarakatan. Kegiatan ini pun menjadi wujud komitmen tersebut dalam membangun fondasi kuat bagi generasi baru ASN di lingkungan Lapas.il_06