Semua tulisan dari arsiponline.com

Menyampaikan Berita Sesuai Fakta

Pimpin Langsung Sidang TPP, Kalapas Labuhan Ruku : Saya Pastikan Pelayanan Hak Integrasi Tidak Dipungut Biaya

Batu Bara ™ – Sebanyak 60 warga binaan mengikuti sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang digelar di Lapangan Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku, Kamis (24/4)

Sidang ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu didampingi oleh Ka KPLP Ziko Lukita, Pembina Ahli Muda Keamanan Wilman Marbun, Kasubsi Bimkemaswat, Janter Maruli dan yang lainnya.

Sidang TPP merupakan bagian dari mekanisme penilaian pembinaan bagi warga binaan sebelum memperoleh hak-hak integrasi seperti cuti bersyarat, pembebasan bersyarat, atau remisi. Dalam pelaksanaannya, masing-masing WBP didampingi oleh penjamin sebagai bentuk partisipasi dan dukungan terhadap proses reintegrasi sosial.

Dalam sambutannya, Kalapas Labuhan Ruku menegaskan pentingnya pelaksanaan sidang TPP secara objektif dan profesional. “Penilaian harus didasarkan pada rekam jejak pembinaan dan data yang valid. Kita ingin memastikan hanya yang benar-benar layak yang mendapat kesempatan melanjutkan proses integrasi,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa syarat awal pengurusan hak integrasi dimulai ketika warga binaan telah menjalani 2/3 masa pidana. “Perlu dipahami bersama, 2/3 masa pidana itu adalah batas awal seseorang bisa mulai diusulkan hak integrasinya, bukan jaminan langsung mendapatkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kalapas menekankan bahwa seluruh layanan yang diberikan di Lapas Labuhan Ruku tidak dipungut biaya. “Saya tegaskan, seluruh layanan termasuk layanan hak integrasi yang ada di Lapas Labuhan Ruku ini gratis. Tidak ada biaya apapun, dan jika ada yang meminta, segera laporkan,” tambahnya.

Salah satu warga binaan yang mengikuti sidang menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. “Terima kasih kepada Kalapas dan seluruh jajaran yang telah mengundang kami dalam sidang ini. Kami merasa dihargai dan yakin bahwa pelayanan yang diberikan di Lapas Labuhan Ruku memang maksimal dan tanpa pungutan biaya,” ucapnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata transparansi dalam pelaksanaan program pembinaan dan hak integrasi, sekaligus membangun kepercayaan warga binaan serta keluarga dalam proses hukum dan pemasyarakatan yang dijalankan.il_06

Kanwil Ditjenpas Sumut Bersinar di IPPAFest 2025: Raih Dua Penghargaan Bergengsi

Jakarta ™ — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) mencatat prestasi membanggakan dalam ajang Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest 2025) yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/25).

Di penghujung kegiatan, Kanwil Sumut dinobatkan sebagai peraih dua penghargaan bergengsi dari panitia pelaksana IPPAFest 2025.

Adapun penghargaan yang berhasil diraih adalah:

– Juara I Kategori Pemberitaan Terbanyak IPPAFest 2025, sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi dan strategi komunikasi publik yang aktif, kreatif, dan berdampak selama penyelenggaraan acara.

– Juara III Kategori Stand Terbaik IPPAFest 2025, berkat desain stand yang memadukan unsur budaya khas Sumatera Utara dengan hasil karya warga binaan yang inspiratif.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Wamen Imipas), Silmy Karim, didampingi oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dalam rangkaian penutupan resmi IPPAFest 2025.

Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi atas semangat kolaboratif dan inovatif seluruh peserta.

Silmy menekankan pentingnya keterbukaan informasi dan partisipasi publik dalam mendukung reformasi sistem pemasyarakatan.

“Semoga semangat yang telah kita mulai ini akan tetap menjalar di dalam lapas, di luar tembok, dan di tengah-tengah masyarakat. Mari kita terus nyalakan,” tegas Silmy.

Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjenpas Sumatera Utara, Yudi Suseno, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian tersebut. Ia menyebut penghargaan ini sebagai hasil dari sinergi yang kuat antara seluruh jajaran Kanwil, UPT, dan tim humas dalam membangun komunikasi publik yang transparan, berdampak, dan bermakna.

“Penghargaan ini bukan sekadar bentuk pengakuan, tetapi simbol bahwa kerja kolaboratif, pembinaan yang berkualitas, dan keterbukaan informasi adalah fondasi penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemasyarakatan,” ujar Yudi Suseno.

Stand Kanwil Ditjenpas Sumut sebelumnya memang menjadi salah satu sorotan utama IPPAFest 2025, dengan tampilan yang memadukan kekayaan budaya Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, dan Nias.

Stand ini juga memamerkan berbagai karya unggulan dari UPT Pemasyarakatan Kanwil Sumut , termasuk karikatur 3D Menteri Imipas bersama cucu kesayangan Baby Khei dan istri tercinta Ny. Evi Agus Andrianto, yang langsung dibeli oleh Menteri Imipas sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas warga binaan.

Capaian ini semakin memperkuat posisi Kanwil Ditjenpas Sumut sebagai salah satu pelaksana pemasyarakatan yang tidak hanya unggul dalam program pembinaan, tetapi juga dalam menyuarakan transformasi pemasyarakatan yang humanis, terbuka, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.il_06

Warga Binaan Tampil Memukau di IPPAFest 2025: Kreativitas Tanpa Batas

Jakarta™ – Ratusan karya terbaik Warga Binaan dari seluruh Indonesia dipamerkan di Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025 yang digelar 21–24 April di Lapangan Banteng, Jakarta. Mulai dari seni pertunjukan, kuliner, fesyen, hingga bazar produk kreatif, seluruh hasil pembinaan ini menunjukkan kreativitas tanpa batas dari balik jeruji.

Mengusung tema Creation Beyond the Bars, IPPAFest menjadi bagian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61. Acara ini sejalan dengan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) mendukung UMKM dan pembangunan kapasitas pribadi Warga Binaan.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, menegaskan IPPAFest adalah panggung semangat dan harapan. “Kreativitas tidak bisa dipenjara. Harapan selalu menemukan jalan,” tegasnya saat membuka acara.

Berbagai kolaborasi menarik mewarnai IPPAFest, seperti penampilan Warga Binaan bersama Zivilia Band, Virgoun, dan Tagor Pangaribuan. Selain itu, hasil karya seperti batik dan lukisan laku terjual hingga ratusan juta rupiah dalam lelang amal.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menambahkan IPPAFest bertujuan mempromosikan karya Warga Binaan ke masyarakat luas serta mendorong industrialisasi produk hasil pembinaan. “Ini bukti nyata bahwa Warga Binaan bisa kembali berkontribusi untuk bangsa,” ujarnya.

Festival ini juga dimeriahkan 33 stand dari Kantor Wilayah Pemasyarakatan se-Indonesia, bazar UMKM, fashion show, rampak beduk, stand-up comedy, hingga pertunjukan seni tradisional.

IPPAFest 2025 menjadi cermin optimisme baru: membangun kepercayaan diri Warga Binaan sekaligus memperkuat penerimaan negara melalui sektor kreatif berbasis pembinaan.

Turut hadir membuka acara, Wakil Menteri Imipas, Menteri UMKM, Menteri Ekonomi Kreatif, Ketua Komisi XIII DPR RI, perwakilan Dubes negara sahabat, dan mitra kerja Ditjenpas.il_06

Sukses Curi Perhatian, Stan Kanwil Ditjenpas Sumut Tampilkan Beragam Hasil Karya Warga Binaan

SUMUT – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) sukses mencuri perhatian pengunjung dalam ajang Indonesian Prison Product and Art Festival (IPPAFest) 2025, yang berlangsung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4/25).

Festival yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari hakti Pemasyarakatan ke-61 dan menjadi ajang strategis dalam memamerkan hasil karya kreatif dan produktif dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di seluruh Indonesia.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Bapak Agus Andrianto selaku Menteri lmigrasi lan Pemasyarakatan, dimana dalan arahannya beliau mengatakan “Hari ini tidak hanya membuka sebuah festival, tapi membuka panggung semangat, panggung harapan, dan panggung kemanusiaan”. Ujarnya

Di bawah kepemimpinan Yudi Suseno, Kanwil Ditjenpas Sumut hadir dengan stan yang memadukan seni pembinaan dan kekayaan budaya lokal secara harmonis.

Stan Kanwil Ditjenpas Sumut didesain megah dengan mengangkat unsur budaya dari lima etnis besar di Sumatera Utara, yaitu Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, dan Nias. Ornamen tradisional, motif ulos, serta nuansa warna khas budaya daerah tersebut menghiasi seluruh bagian stan, menciptakan atmosfer etnik yang hangat dan berkelas.

Menambah daya tarik, para petugas mengenakan busana adat Batak Angkola, lengkap dengan ulos dan mahkota emas yang mencerminkan identitas budaya dan kebanggaan daerah. Hal ini menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung yang ingin berinteraksi langsung atau sekadar mengabadikan momen.

Selain itu, yang paling menyita perhatian adalah karya seni digital painting karikatur 3D wajah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas), Agus Andrianto, bersama cucu kesayangan Baby Khei serta istri tercinta Ny. Evi Agus Andrianto.

Karikatur 3D ini dibuat dengan teknik digital painting secara manual melalui Adobe Photoshop, dicetak di atas kanvas premium, dan dibingkai dengan pigura bermotif ganda yang mewah dan elegan.

Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam IPPAFest bukan semata sebagai ajang pameran, melainkan bentuk kontribusi aktif dalam memajukan pembinaan berbasis budaya dan nilai-nilai lokal.

“Partisipasi kami dalam IPPAFest 2025 adalah bentuk komitmen nyata dalam mendukung pembinaan yang berkelanjutan dan berbasis budaya. Melalui stan yang mengangkat kekayaan adat Melayu, Batak Toba, Karo, Angkola, hingga Nias, kami ingin menunjukkan bahwa semangat pemasyarakatan tidak hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga pelestarian jati diri bangsa,” ujar Yudi.

Lebih lanjut, Yudi menekankan bahwa keterlibatan aktif warga binaan dalam memproduksi karya seni bernilai tinggi menjadi bukti keberhasilan pembinaan yang mengedepankan potensi dan nilai kemanusiaan.

“Kami bangga dapat menampilkan karya unggulan warga binaan, termasuk karikatur 3D Pak Menteri dan keluarga, sebagai simbol bahwa kreativitas dan harapan bisa tumbuh di balik tembok pemasyarakatan. Ini adalah bukti bahwa pembinaan yang humanis mampu melahirkan karya yang menginspirasi,” ungkap Yudi.

Bagi masyarakat yang penasaran dan ingin melihat langsung produk-produk hasil karya kreatif warga binaan di Sumatera Utara, kunjungi Stan Kanwil Ditjenpas Sumut di IPPAFest 2025 yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 23 April 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan langsung pembinaan yang inspiratif, berbudaya, dan penuh semangat perubahan.il_06

Salmiah Warga Duafa Menjadi Perhatian, KSJ Rencanakan Bedah Rumahnya Yang sangat tidak layak Huni di Kabupaten Langkat

Langkat, 18/4/2025 — Dalam dunia yang penuh tantangan, hadirnya komunitas yang peduli menjadi oase harapan bagi masyarakat kecil. Komunitas Sedekah Jum’at (KSJ) menunjukkan bukti nyata bahwa gotong royong dan kepedulian sosial masih menjadi denyut nadi bangsa ini. Pada hari Jum’at, 18 April 2025, KSJ kembali menggugah nurani lewat kegiatan Pasar Sedekah 1 Ton Beras Murah yang digelar di Jl. T. Moch Syeh, Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Kegiatan mulia ini dikoordinir oleh Nasbah Mufida dan Uncu Syahrial selaku penanggung jawab KSJ Langkat. Beras murah yang disediakan merupakan hasil subsidi dari para donatur yang rutin menitipkan sedekahnya setiap hari Jum’at melalui KSJ. Tujuannya sederhana namun mulia meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Usai menggelar pasar sedekah, Ketua Umum KSJ bersama tim melakukan survei ke rumah seorang warga dhuafa, Ibu Salmiah warga Desa Perdamaian Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Rumah sederhana yang mereka kunjungi bukan hanya tak layak huni, melainkan nyaris hampir roboh. Dindingnya dari tepas yang sudah rusak, atap dari daun rumbia, dan lantai rumah masih berupa tanah. Di dalam rumah tersebut, Ibu Salmiah tinggal bersama suami dan tiga anak mereka. Sang suami sehari-hari mengais rezeki dari barang bekas, sementara bantuan yang mereka terima hanya berasal dari Program Keluarga Harapan (PKH).

“Kami sangat bersyukur atas kedatangan KSJ. Bantuan ini sangat berarti bagi kami yang selama ini hanya bertumpu pada penghasilan seadanya dan bantuan sekolah dari pemerintah,” ungkap Ibu Salmiah saat diwawancarai Nasbah Mufida.

Nasbah Mufida menyampaikan kondisi rumah ibu Salmiah ini sudah miring dan tersandar di pohon rambutan yang tumbuh di samping rumah tersebut. “Jika tidak ada pohon rambutan ini maka rumah ini akan roboh rata dengan tanah, kondisi ini sangat memperihatinkan, coba kita lihat kedalam rumah ini lantainya masih tanah di ruang depan itulah kamar mereka belakangnya dapur dan di samping dapur kamar mandi, siapa pun yang melihat kondisi rumah ini pasti menangis”, ungkap Nasbah Mufida dengan mata yang berkaca-kaca .

Dalam kesempatan itu, KSJ juga menyerahkan bantuan sembako sebagai bentuk kepedulian para donatur. Tak hanya berhenti di situ, Ariswan Manajemen KSJ Pusat menyatakan bahwa KSJ berencana membedah rumah Ibu Salmiah dalam waktu dekat.

“Kami mengajak seluruh pihak, para dermawan, dan siapapun yang tergerak hatinya, untuk bersama-sama mewujudkan rumah layak huni bagi Ibu Salmiah dan keluarganya. Bantuan sekecil apapun sangat berarti,” ujar Ariswan penuh harap.

Bagi para donatur yang ingin turut andil dalam program bedah rumah ini, dapat menyalurkan bantuannya melalui Rekening Komunitas Sedekah Jum’at: 1060008087887 (Bank Mandiri) atas nama Komunitas Sedekah Jum’at.

Karena setiap sedekah adalah harapan yang dititipkan, dan setiap harapan yang diwujudkan adalah doa yang dikabulkan. ( il_06)

Menyambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61, Lapas Labuhan Ruku Adakan Razia Kamar Hunian

Batu Bara – Dalam menyambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Labuhan Ruku melaksanakan kegiatan razia kamar hunian warga binaan, sebagai bagian dari rangkaian program Pemasyarakatan Bersih-Bersih, Kamis(17/4).

Kegiatan razia ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Labuhan Ruku dan diikuti oleh jajaran petugas lapas, dengan dukungan dari personel Polres Batubara, BNNK Batubara, serta Personil TNI Koramil 04 Talawi.

 

Razia dilakukan mulai pukul 20.00 WIB s.d 22.00 WIB dengan diawali apel bersama yang kemudian menyasar sejumlah kamar hunian warga binaan. Pemeriksaan difokuskan pada barang-barang terlarang seperti senjata tajam rakitan, alat komunikasi ilegal, dan benda-benda yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam lapas.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga situasi lapas tetap aman dan kondusif, serta mendukung program nasional pemasyarakatan bersih-bersih,” ujar Kalapas Labuhan Ruku di sela kegiatan.

Dalam kegiatan Pemasyarakatan Bersih-Bersih ini, petugas berhasil menemukan dan menyita sejumlah barang terlarang yang berpotensi mengganggu keamanan. Semua barang hasil razia tersebut kemudian diinventarisasi dan dibakar.

Program Pemasyarakatan Bersih-Bersih ini merupakan agenda serentak di seluruh lapas dan rutan di Indonesia dalam menyambut HBP ke-61, sebagai wujud peningkatan kualitas layanan dan penguatan keamanan di lingkungan pemasyarakatan.il_06

Wujudkan Pemasyarakatan Berdampak, Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku Kembali Bagikan 83 Paket Sembako Menyambut Hari Bhakti Pemasyarakan Ke-61

Batubara – Dalam rangka menyambut Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Rukukembali membagikan sembako kepada Warga Sekitar Lapas dan Keluarga Warga Binaan yang berkunjung di pagi dan sore hari berupa pembagian paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, Kamis(17/4).

Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian jajaran pemasyarakatan terhadap masyarakat serta bentuk implementasi dari semangat pengabdian dalam memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan yang jatuh setiap tanggal 27 April.

Sebanyak 83 paket sembako dibagikan secara langsung oleh Kalapas bersama jajaran petugas Lapas kepada warga sekitar dan keluarga warga binaan pengunjung yang dinilai layak menerima bantuan. Paket tersebut berisi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng dan gula

“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan. Kami ingin berbagi dan hadir untuk masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial,” ujar Soetopo Kepala Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan bakti sosial seperti ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara petugas Lapas dan masyarakat serta membangun citra positif pemasyarakatan di mata publik.

Salah satu penerima sembako, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. “Kami sangat terbantu, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya dengan wajah sumringah.

Kegiatan bakti sosial ini menjadi momentum penting bagi jajaran Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku untuk menegaskan bahwa semangat Hari Bhakti Pemasyarakatan bukan hanya dirasakan di dalam tembok penjara, tetapi juga menjangkau dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat luar.il_06

Sambut HBP Ke-61, Lapas Labuhan Ruku Bagikan 138 Paket Sembako Kepada Keluarga Warga Binaan dan Masyarakat Sekitar.

Batu Bara – Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 yang jatuh pada tanggal 28 April 2025, jajaran pemasyarakatan di seluruh Indonesia melaksanakan berbagai kegiatan positif yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah bakti sosial, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar, Senin(14/4)

Kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan dengan semangat kebersamaan, mengusung tema “Pasti Bermanfaat Untuk Masyarakat”, yang mencerminkan tekad insan pemasyarakatan untuk terus hadir dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Sebanyak 138 paket bantuan yang berisi sembako dan kebutuhan pokok lainnya dibagikan langsung oleh Kalapas Labuhan Ruku beserta pejabat struktural . Kegiatan ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan mendapat sambutan positif dari para penerima manfaat.

Dalam amanatnya, Kalapas Labuhan Ruku Soetopo Berutu menyampaikan bahwa Kegiatan ini tidak hanya menjadi wujud kepedulian, namun juga sebagai sarana mempererat hubungan antara petugas pemasyarakatan, warga binaan, dan masyarakat umum.

“Dengan harapan, keberadaan pemasyarakatan dapat dirasakan secara langsung manfaatnya oleh masyarakat luas, serta memperkuat citra positif institusi pemasyarakatan sebagai bagian dari penegakan hukum yang humanis dan berorientasi pada pemulihan,” ungkap Soetopo

Melalui momentum Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 ini, diharapkan semangat pengabdian dan solidaritas sosial semakin tumbuh dan mengakar, menjadikan insan pemasyarakatan sebagai agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara.il_06

Kalapas Labuhan Ruku Pimpin Rapat Persiapan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61

Batu Bara ™– Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku melaksanakan kegiatan rapat persiapan dalam rangka menyambut Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 yang bertempat di Aula Lapas, Jum’at (11/4),Rapat dipimpin langsung oleh Kalapas Labuhan Ruku Soetopo Berutu, serta dihadiri oleh para pejabat struktural.

Rapat ini bertujuan untuk mematangkan seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan, yang jatuh pada tanggal 28 April mendatang. Beberapa agenda yang dibahas dalam rapat antara lain: persiapan upacara peringatan, kegiatan bakti sosial, donor darah, pemasyarakatan bersih-bersih, lomba-lomba internal serta persiapan publikasi dan dokumentasi kegiatan.

Soetopo Berutu menekankan pentingnya sinergi dan kerja sama antar seksi agar seluruh kegiatan dapat berjalan lancar, tertib, dan sesuai dengan tema HBP tahun ini, yaitu “Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat Bagi Masyarakat”. Selain itu, beliau juga mengingatkan agar seluruh rangkaian kegiatan tetap mengedepankan nilai-nilai integritas, profesionalisme, dan semangat pengabdian dalam setiap pelaksanaannya.

Di akhir rapat, ditetapkan beberapa penanggung jawab untuk masing-masing kegiatan dan disepakati jadwal teknis untuk pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Diharapkan dengan adanya rapat ini, seluruh panitia dapat bekerja secara maksimal demi menyukseskan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61.il_06

Lapas Kelas II A Labuhan Ruku Gelar Sidang TPP

Batu Bara – Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku kembali menggelar Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) untuk menentukan program pembinaan bagi Warga Binaan yang sesuai dengan pentahapannya, Rabu (9/4)

Pelaksanaan sidang TPP ini dipimpin oleh Kasi Binadik Benny Wijaya Tarigan dan didampingi Pejabat Struktural lainnya serta Staf dan Anggota Jaga sebagai anggota TPP, dengan agenda sidang kali ini membahas tentang usulan Integrasi untuk 74 orang Warga Binaan, pengangkatan tamping untuk 26 orang warga binaan dan usul berubah ke rumah sakit di luar tembok untuk 2 orang warga binaan.

Kasi Binadik, Benny Wijaya selaku Ketua Tim TPP Lapas Labuhan Ruku mengatakan bahwa dalam sidang TPP kali ini ada 74 orang WBP yang akan diusulkan untuk menjalani program integrasi, 26 Orang WBP pengangkatan Tamping dan 2 Orang WBP berobat di rumah sakit.

“Semua WBP yang kami usulkan sudah memenuhi syarat sesuai dengan Permenkumham No. 16 Tahun 2023 tentang Perubahan ketiga atas Permenkumham No. 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Selanjutnya tinggal mendengar masukan dari anggota sidang TPP yang hadir agar mendapatkan rekomendasi,” jelasnya.

Sementara itu, Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu menyampaikan bahwa sidang TPP merupakan hal yang sangat penting dalam rangka meningkatkan proses pembinaan di Lapas Labuhan Ruku

“Sidang TPP merupakan salah satu indikator keberhasilan pembinaan di dalam lapas. Sidang TPP merupakan bagian evaluasi dalam tahap pembinaan sehingga diperlukan masukan dari berbagai pihak, selain itu sidang ini harus dilakukan secara objektif dan transparan sehingga semua pihak dapat menerima apapun hasilnya,” ujar Kalapas.

Lebih lanjut Soetopo, menambahkan bahwa pelaksanaan sidang TPP akan terus dilakukan secara rutin di Lapas Labuhan Ruku agar proses pembinaan dapat berjalan dengan baik serta WBP yang mengikuti sidang tersebut mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya selama menjalani pidananya di dalam Lapas.il_06